10 ABK KM Linggar Petak 89 Belum Ditemukan, Kapten KN Arjuna Ungkap Fakta

bali.jpnn.com, DENPASAR - Operasi SAR hari kedua setelah tenggelamnya KM Linggar Petak 89 di perairan Samudra Hindia, Selasa (28/2) siang kemarin, belum membuahkan hasil maksimal.

Upaya pencarian 10 anak buah kapal (ABK) KM Linggar Petak 89 yang tenggelam lebih kurang 34 NM dari pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, terkendala cuaca.

Kapten KN Arjuna 229 Arif Yulianto mengatakan alun di koordinat 09°21'S - 115°03'T yang menjadi titik pencarian KM Linggar Petak 89 tenggelam mencapai empat meter.

Upaya KN Arjuna 229 mendekati KM Bahari Nusantara yang membawa lima ABK KM Linggar Petak 89, satu di antaranya meninggal, gagal.

“Tinggi alun mencapai 2,5 sampai 4 meter, angin 20 knot dan visibility 15 km, tadi selama pencarian tidak ditemukan tanda-tanda, tidak ada juga kapal yang melintas, " ujar Kapten Arif Yulianto.

Berangkat pukul 06.30 WITA, KN SAR Arjuna 229 akhirnya kembali sandar di Pelabuhan Benoa pukul 12.45 WITA sembari berkoordinasi dengan para pihak.

Kepala Kantor Basarnas Bali I Gede Darmada mengatakan agen kapal PT Sumber Mina Samudera sebenarnya sudah memerintahkan KM Bahari Nusantara untuk segera merapat ke Pelabuhan Benoa, Denpasar.

Namun, kondisi perairan Samudra Hindia tidak memungkinan KM Bahari Nusantara yang membawa korban selamat dan meninggal, segera merapat ke Pelabuhan Benoa.