Seluruh Menlu G20 Hadir di Bali Kecuali Ukraina, Ini Jaminan Indonesia

“Dengan mereka datang semua, it is a good thing jadi mereka bisa membahas segala hal yang menjadi permasalahan (global) saat ini dengan nyaman,” ujar Dian.
Ada dua isu utama yang dibahas dalam pertemuan ini, yaitu penguatan multilateralisme serta ketahanan pangan dan energi.
Dian mengatakan bahwa isu pangan dan energi selalu dibahas dalam berbagai pertemuan G20 di bawah presidensi Indonesia.
Menurutnya, isu tersebut menjadi agenda penting bahkan sebelum perang Rusia-Ukraina yang memicu peningkatan harga pangan dan energi karena terhambatnya pasokan.
Dengan berkumpulnya para menlu dalam FMM G20, diharapkan kelompok tersebut bisa melakukan diskusi yang produktif untuk mendorong kerja sama konkret ke depan guna menangani isu pangan dan energi.
“Indonesia akan selalu mendorong kolaborasi dan kerja sama untuk menjawab tantangan dunia,” beber Dian.
G20 terdiri dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
Sebagai tuan rumah FMM tahun ini, Indonesia mengundang 10 negara di luar G20, yakni Ukraina, Spanyol, Belanda, Singapura, Kamboja, Senegal, Suriname, Fiji, Rwanda, dan Uni Emirat Arab.
Seluruh Menlu G20 hadir pada pertemuan FMM di Nusa Dua, Badung, Bali kecuali Menlu Ukraina yang memilih hadir secara virtual, Indonesia beri jaminan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News