Kemenkumham Bali Mendadak Pakai Frasa Deportasi Usir Paksa Bule Australia

Jumat, 17 Juni 2022 – 07:03 WIB
Kemenkumham Bali Mendadak Pakai Frasa Deportasi Usir Paksa Bule Australia - JPNN.com Bali
Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu. (Humas Kemenkumham Bali)

bali.jpnn.com, DENPASAR - Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu kembali membahas polemik 'pengusiran paksa' Samuel Lockton, Warga Negara Asing (WNA) asal Australia.

Anggiat Napitupulu malah menyebut pasal deportasi WNA sebagai dalil hukum penindakan atas Samuel Lockton.

Pasal dimaksud, yakni Pasal 75 UU No. 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian yang berisi sanksi administrasi imigrasi berupa deportasi terhadap WNA bermasalah.

Bunyi pasal tersebut; Pejabat Imigrasi berwenang melakukan Tindakan Administratif Keimigrasian terhadap Orang Asing yang melakukan tindakan melanggar ketertiban umum, tidak menghormati peraturan yang berlaku, dan seterusnya..

"Tindakan (Administratif Keimigrasian, Red) tersebut dapat berupa antara lain pembatalan izin tinggal," ujar Anggiat Napitupulu kepada JPNN.com.

Jika izin tinggal dibatalkan, jelasnya, maka orang asing itu harus meninggalkan wilayah Indonesia.

"Dalam hal ini sanksi terhadap orang asing (Samuel Lockton) sejalan dengan yang dimaksud dalam UU," tegas Kakanwil Kemenkumham Bali.

Itu artinya, semestinya bule Australia pemanjat pohon sakral yang dikeramatkan di Banjar Dakdakan, Desa Abiantuwung, Tabanan itu diusir kembali ke negara asalnya dengan status deportasi.

Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu mendadak pakai frasa deportasi untuk mengusir paksa bule Australia pemanjat pohon keramat
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News