Emak-emak Mengaku Korban Perampokan Terancam 5 Tahun Penjara, Alamak

AKBP Dhana Aryawan mengungkapkan, terungkapnya kasus yang menggemparkan masyarakat Bangli itu, setelah penyidik menemukan banyak kejanggalan dan tidak sesuai dengan fakta yang ditemukan.
“Kami menemukan beberapa kejanggalan, baik di TKP maupun dari keterangan korban,” kata AKBP Dhana Aryawan.
Contoh kesaksian Kadek Ardiasih yang banyak kejanggalan di antaranya hasil visum yang tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.
Bahkan, alat yang digunakan pelaku berupa sabit dan kayu tidak ada kesuaian dengan yang berada di lokasi kejadian.
Berangkat dari fakta tersebut, tim Opsnal Polres Bangli mencurigai bahwa korban telah merekayasa peristiwa perampokan yang dialaminya.
Selain merekayasa cerita palsu supaya meyakinkan petugas, dirinya juga pura-pura mengalami syok akibat disekap dan diikat pelaku perampokan.
“Dan setelah dilakukan interogasi, Kadek Ardiasih mengakui bahwa pencurian uang dan perhiasan emas milik mertuanya tersebut dilakukan oleh dirinya sendiri.
Namun, yang bersangkutan merekayasa peristiwa tersebut seolah-olah dirinya adalah korban, seperti kronologis awal yang disampaikannya,” tambahnya.
Emak-emak di Bangli Bali terancam 5 tahun penjara setelah merangkai cerita bohong jadi korban perampokan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News