Di Balik Kesepakatan Damai TNI vs Warga Sidatapa: Tolong Jangan Katakan Desa Kami Arogan!
bali.jpnn.com, SINGARAJA - Kericuhan yang melibatkan TNI dengan warga Desa Sidatapa, saat swab antigen massal di pelataran Pura Desa Adat Sidatapa, berakhir damai.
Kedua belah pihak sepakat berdamai dan mengakhiri konflik yang terjadi.
Perdamaian itu diambil setelah dilakukan mediasi di Wantilan Pura Desa Adat Sidatapa, pada Selasa (24/8) sore
Baca Juga:
Anggota DPRD Bali I Wayan Artha sekaligus tokoh masyarakat Sidatapa mengatakan, kericuhan diawali dari program swab antigen massal di pelataran Pura Desa.
Meski punya tujuan baik, ada indikasi kegiatan tersebut dipaksakan.
Saat swab antigen berlangsung, datang sejumlah pemuda dari kebun. Mereka diminta melakukan swab antigen.
“Karena ada ketakutan, lari dia. Akhirnya ditarik, terjadi insiden di sana. Kemudian datang pamannya melerai. Akhirnya terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan di sana.
Kalau dibilang ada pengeroyokan (oleh warga Sidatapa), kami tidak sepakat. Jangan desa kami dikatakan arogan,” kata Artha dikutip dari Radarbali.id.
Tokoh Desa Sidatapa sekaligus anggota DPRD Bali I Wayan Artha meminta tidak ada sebutan warga desanya arogan. Pasalnya warga dan TNI sudah sepakat berdamai
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News