Status PIL Sang Pacar Baru Sebatas Saksi, Polisi Kuta Ungkap Fakta Baru

Setelah kedua pelaku menyandang status tersangka, penyidik menjerat keduanya melanggar Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman pidana penjara lima tahun enam bulan.
Seperti diberitakan, kasus penganiayaan berawal ketika Darma Susila datang ke indekos Ni Luh Arminya Yanti, Sabtu (7/8) sekitar pukul 02.30.
Korban langsung mengetuk pintu kamar kos Nomor 10 yang ditempati kekasihnya itu. Namun, sang kekasih tak merespons ketukan pintu sama sekali.
Darma Susila spontan merasa curiga. Sebab mendengar ada suara keresek-kresek dari dalam kamar.
Bunyi-bunyian itulah membuatnya curiga.
Darma Susila lantas melangkah dari samping dan menuju ke pintu belakang. Kebetulan, pintu itu tidak terkunci.
Betapa terkejutnya ketika membuka pintu dan bergegas masuk, dia melihat sang kekasih sedang bersama lelaki lain berinisial BAA.
Darma Susila lantas menginterogasi Ni Luh Arminta Yanti, terkait siapa BAA ini. Karena ketakutan, BAA mengirim pesan singkat kepada temannya, Riki dan BA yang tak jauh dari tempat itu.
Ketika Riki dan BA datang, keduanya langsung memukuli korban hingga babak belur. Setelah mengadu ke ayahnya, IWAS, 51, kasus ini dilaporkan ke Polsek Kuta Sabtu pagi itu juga. Kemudian Riki dan BA diciduk polisi.(rb/dre/yor/JPR)
Riki Nur Rohmat dan BA resmi menyandang status tersangka. Sementara BAA yang diketahui merebut pujaan hatinya masih berstatus saksi.
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News