Sosok Inspiratif Baskariani: Lupakan Unpad, Pilih Jadi Polwan, Nyaris Gagal Karena Terbentur Biaya Swab
Ia kemudian masuk dalam program Buleleng Gencar yang dibuat Bagian Sumber Daya Polres Buleleng. Program itu khusus memberikan pembinaan dan pelatihan pada calon anggota polri.
Dan, saat Sidang Kelulusan Akhir Calon Bintara dan Tamtama pada Kamis (22/7) lalu, Luh Baskariani dinyatakan sebagai salah satu calon siswa terpilih.
Ia harus menjalani Pendidikan dan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri di Sekolah Polwan Ciputat, Jakarta.
Setelah dinyatakan lulus, Baskariani kembali terbentur biaya berangkat ke Ciputat. Ia juga harus mengantongi surat swab mandiri.
Keluarganya jelas tak punya cukup biaya untuk membiayai kebutuhan dan perjalanan itu. Beruntung pendamping di Polres Buleleng akhirnya sepakat urunan membiayai Baskariani.
“Dari pendamping membawakan biaya untuk swab. Sedangkan biaya keberangkatan dilakukan lewat donasi anggota di polres.
Karena kami melihat anak ini cukup berprestasi. Di Buleleng ini hanya ada dua orang yang lolos lewat jalur Rekpro. Baskariani ini dan satu orang lagi dari Sudaji,” kata Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa sebelum dimutasi ke Polda Bali.
Muliawan mengaku tak menyangka anaknya berhasil lulus seleksi dan dibiayai keberangkatannya oleh pendamping.
Kemiskinan tidak menghalangi Ni Luh Baskariani. Meski gagal melanjuitkan pendidikan ke FMIPA Unpad, Baskariani berhasil lolos Sekolah Polwan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News