Update Korupsi Dana SPI! Kejati Bali Kembali Periksa Mantan Rektor Unud, Sinyal?

Agus Eko Purnomo mengatakan berdasarkan pemeriksaan alat bukti, keterangan saksi dan hasil audit, Rektor Unud Nyoman Gde Antara diduga merugikan negara sebesar Rp 105,39 miliar dan Rp 3,94 miliar.
Nyoman Gde Antara juga diduga merugikan perekonomian negara hingga mencapai Rp 334,57 miliar.
Rektor Unud diduga melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 12 huruf e jo. Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU RI No. 20 tahun 2001.
Penyidik Kejati Bali menemukan modus dari perbuatan tersangka adalah dengan memungut uang pangkal atau sumbangan pengembangan institusi tanpa memiliki dasar.
Rektor Unud Nyoman Gde Antara bersama tim hukum membantah bahwa penarikan SPI di Universitas Udayana memiliki dasar yang jelas melalui keputusan rektor.
Dana yang terkumpul dari penarikan uang pangkal tersebut masuk ke kas negara, tidak mengalir ke rekening pribadi rektor atau pun ketiga tersangka lainnya.
Pihak Unud juga mengeklaim penggunaan dana SPI diawasi lima auditor untuk mencegah kecurangan.
Mulai dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat Jendral dari Kementerian, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bali, Satuan Pengawas Internal (SPI) Universitas Udayana, dan Kantor Akuntan Publik. (lia/JPNN)
Update Korupsi Dana SPI! Penyidik Kejati Bali kembali memeriksa mantan Rektor Unud AA Raka Sudewi untuk tersangka Rektor Nyoman Gde Antara, Sinyal?
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News