Korban Mafia Tanah di Bali Berjatuhan, BCW Sentil Peran Notaris, BPN dan Notaris
![Korban Mafia Tanah di Bali Berjatuhan, BCW Sentil Peran Notaris, BPN dan Notaris - JPNN.com Bali](https://cloud.jpnn.com/photo/bali/news/normal/2021/12/22/koordinator-bali-corruption-watch-bcw-putu-wirata-dwikora-7r-4vqb.jpg)
Kasus penipuan oleh kepala desa yang sudah berstatus tersangka ini sudah ditangani Polda Bali.
Koordinator BCW Putu Wirata Dwikora menyesalkan, masih banyak warga Bali yang menjadi korban kasus penyerobotan lahan oleh mafia tanah.
Dia berharap ada kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi aksi main serobot lahan akibat kurang fahamnya masyarakat terhadap urusan pertanahan.
‘’Kami tegaskan kembali, walaupun tidak mudah, upaya memutus ekosistem dan episentrum mafia tanah ini seharusnya didukung semua elemen masyarakat," kata Putu Wirata Dwikora.
Karena itu, tegasnya, BCW membuka keran pengaduan bagi siapapun yang merasa menjadi korban mafia tanah di Bali.
"Masyarakat dapat mengadukan kasusnya ke penegak hukum.
Kami siap menerima dan menindaklanjuti kalau ada pengaduan dengan data dan bukti pendukung yang kuat,’’ ulasnya.
Wirata Dwikora mengajak semua pihak, baik itu masyarakat kampus, LSM, politisi, serta penegak hukum untuk concern terhadap praktik mafia tanah ini.
Korban mafia tanah di Bali berjatuhan dalam beberapa tahun terakhir. BCW menyentil peran Notaris, BPN dan Notaris, bukan saja kepala desa dalam kasus ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News