Di Balik Kebijakan Buka Mal dan Objek Wisata: Sosiolog Unud Ingatkan Dampak Revenge Travel
Generasi milenial menganggap seolah keutuhan dan keparipurnaan diri hanya dapat diperoleh lewat melakukan sebanyak-banyaknya perjalanan,
mengalami beragam pengalaman, serta menjumpai banyak orang dengan beragam latar belakang.
Tidak heran, generasi milenial lekat dengan aktivitas trevelling.
Bahkan, berbagai penelitian turut menyebutkan jika mereka lebih memilih membelanjakan uangnya untuk travelling dibandingkan untuk membeli rumah.
Menurut Wahyu Budi Nugroho, dari sisi peluang, tentu ini akan sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi. Para pelaku pariwisata lokal yang sudah lama kehilangan pemasukan selama
masa pandemi, menerima limpahan para wisatawan.
Harga-harga kamar hotel pun juga akan kembali naik jika fenomena ini terjadi.
“Kondisi ini bisa memicu kerumunan dan berpotensi menciptakan gelombang ketiga Covid-19. Ini yang harus diwaspadai,” bebernya.
Kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster membuka mal dan objek wisata diprediksi memicu munculnya fenomena revenge travel. Apa itu?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News