Turis Asing ke Bali Makin tak Berkualitas, Tidak Bawa Uang, tetapi Cari Kerja
Dahulu wisman yang berlibur ke Bali lebih suka berbelanja di art shop, serta memilih menginap di Kuta, Legian dan Nusa Dua.
Namun, belakangan ada fenomena tinggal di hotel kelas murah ataupun vila ilegal.
"Tidak ada gunanya wisatawan datang ke sini (ke Bali) hanya makan nasi jinggo dan menginap di tempat yang murah-murah," ucapnya melontarkan kritik.
Berdasar data BPS, pada periode Januari-Juni 2024 kunjungan turis asing ke Bali mencapai 2.911.155 kunjungan, lebih tinggi dibanding Januari-Juni 2019 yang berkisar 2.855.782 kunjungan.
Secara keseluruhan wisman yang tiba di Indonesia, sebanyak 45,39 persennya datang melalui pintu masuk Bali.
BPS Bali mencatat di bulan Juni saja, kunjungan wisman mencapai 518.819 kunjungan, meski angka ini lebih kecil 4,73 persen dari Mei.
Namun, jika dibandingkan Juni 2023 meningkat 8,49 persen.
Lima besar negara asal wisman sepanjang Juni 2024 adalah Australia dengan 130.391 kunjungan, naik 163 persen dibanding Mei 2024.
Menurut Akademisi Undiknas Prof Raka Suardana, turis yang datang tidak banyak membawa uang untuk dibelanjakan, tetapi justru banyak yang memerlukan uang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News