Pemkab Buleleng Gelar Tes IQ Pelajar SMP tak Bisa Membaca, Gandeng Undiksha

Pendataan di tingkat Sekolah Dasar (SD) juga masih ditemukan beberapa siswa kelas IV - VI yang belum menguasai keterampilan dasar membaca dan menulis.
"Permasalahan ini bukan semata-mata muncul di SMP, tetapi merupakan akumulasi dari proses pendidikan di tingkat dasar.
Oleh karena itu, kami menginput data dari SD agar intervensi bisa dilakukan sejak dini," kata Sekda Gede Suyasa dilansir dari laman Pemkab Buleleng.
Pemkab Buleleng juga menggandeng Tim dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja bersama Unit Layanan Disabilitas (ULD).
Mereka dilibatkan untuk menjalankan program pembelajaran khusus dan pendampingan intensif. Seluruh pembiayaan program ini didukung penuh oleh Bank BPD Bali Cabang Singaraja.
Tak hanya fokus pada literasi, Pemkab Buleleng juga bergerak cepat menangani potensi siswa putus sekolah alias drop out.
Sekda Gede Suyasa mengeklaim Pemkab Buleleng telah mengalokasikan tambahan anggaran lebih dari Rp 6 miliar untuk pengadaan pakaian sekolah gratis.
“Pemerintah daerah juga mendorong kecamatan hingga desa untuk membantu menyediakan transportasi gratis bagi siswa yang terkendala jarak ke sekolah,” tutur Sekda Gede Suyasa. (lia/JPNN)
Pemkab Buleleng berencana menggelar tes IQ untuk para pelajar SMP yang tak bisa membaca melibatkan psikolog dari Pradnyagama Pusat Denpasar
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News