Risiko Inflasi Awal 2025 di Bali Jadi Perhatian Bank Indonesia, ternyata

Sabtu, 04 Januari 2025 – 09:49 WIB
Risiko Inflasi Awal 2025 di Bali Jadi Perhatian Bank Indonesia, ternyata - JPNN.com Bali
Tim Disperindag Kota Denpasar mengecek harga bahan pokok di Pasar Badung. Bank Indonesia mewaspadai potensi risiko inflasi pada awal 2025 karena didorong peningkatan permintaan menjelang libur panjang pada akhir Januari. Foto: Dok. JPNN

BPS Bali mencatat inflasi Desember 2024 bersumber dari kenaikan harga bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan sawi hijau.

Kenaikan harga komoditas hortikultura dan sayuran itu disebabkan oleh berakhirnya periode panen disertai faktor cuaca yang menghambat produksi.

Laju inflasi dapat tertahan akibat penurunan penurunan harga tiket pesawat pada periode Natal dan Tahun Baru sebesar 10 persen, harga daging babi, daging ayam ras, kangkung, dan beras.

Inflasi di Bali selama 2024 mencapai 2,34 persen yang dikontribusikan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan realisasi inflasi lebih rendah dibandingkan pada 2023 yang mencapai 2,77 persen.

BI memproyeksi inflasi di Bali pada 2025 akan tetap terjaga dalam rentang kisaran target nasional yakni 1,5 hingga 3,5 persen. (lia/JPNN)

Baik Indonesia mewaspadai potensi risiko inflasi pada awal 2025 karena didorong peningkatan permintaan menjelang libur panjang pada akhir Januari

Redaktur & Reporter : Ali Mustofa

Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News