Risiko Inflasi Awal 2025 di Bali Jadi Perhatian Bank Indonesia, ternyata
BPS Bali mencatat inflasi Desember 2024 bersumber dari kenaikan harga bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan sawi hijau.
Kenaikan harga komoditas hortikultura dan sayuran itu disebabkan oleh berakhirnya periode panen disertai faktor cuaca yang menghambat produksi.
Laju inflasi dapat tertahan akibat penurunan penurunan harga tiket pesawat pada periode Natal dan Tahun Baru sebesar 10 persen, harga daging babi, daging ayam ras, kangkung, dan beras.
Inflasi di Bali selama 2024 mencapai 2,34 persen yang dikontribusikan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan realisasi inflasi lebih rendah dibandingkan pada 2023 yang mencapai 2,77 persen.
BI memproyeksi inflasi di Bali pada 2025 akan tetap terjaga dalam rentang kisaran target nasional yakni 1,5 hingga 3,5 persen. (lia/JPNN)
Baik Indonesia mewaspadai potensi risiko inflasi pada awal 2025 karena didorong peningkatan permintaan menjelang libur panjang pada akhir Januari
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News