Tulola Gelar The Dancer di Andaz, Riset Setahun untuk Koleksi Perhiasan Terbaru
Untuk Bros Ukiran terinspirasi dari keanekaragaman tumbuhan yang ada di Desa Taro terutama tumbuhan merambat yang banyak tumbuh di hutan-hutan, sungai dan lembah yang ada di desa wisata itu.
Untuk Sumpel Bunga terinspirasi dari banyaknya bunga yang bermekaran tumbuh di Desa Wisata Taro. Bunga ini yang menjadi hal yang penting di setiap pementasan tarian karena setiap penari wajib menggunakan bunga sebagai pelengkap dalam tarian.
Tulola juga berkolaborasi dengan Auguste Soesastro.
Auguste Soesastro merupakan seorang fashion designer yang bersama Tulola menciptakan lima karya gabungan dari fashion dan jewelry.
Lima instalasi karya kolaborasi ini ikut ditampilkan di acara The Dancer di Andaz, Bali.
Founder sekaligus Creative Designer Tulola Sri Luce mengungkapkan bahwa kolaborasinya bersama Auguste Soesastro adalah upaya mentransendensi warisan nenek moyang menjadi sebuah karya kontemporer di bidang mode, yakni busana dan perhiasan yang tetap bernafaskan Nusantara.
“Kolaborasi kami adalah sebuah jalinan yang saling melengkapi.
Auguste mengedepankan desain yang terstruktur dan saya mengisyaratkan pola desain yang menopang,” ucap Sri Luce.
Founder Tulola Happy Salma mengatakan Tulola terinspirasi dari bagaimana masyarakat Nusantara merayakan kebahagian melalui acara berkesenian, salah satunya tari
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News