240 WBP Lapas Narkotika Bangli Peserta Rehabilitasi Ikut Tes Urine & Asesmen

Nantinya akan diketahui bagaimana perubahan dari dalam diri warga binaan mengenai ketergantungan, kesehatan, dan pengaruh lain yang dirasakan setelah mengikuti program rehabilitasi,” kata Kalapas Bangli Marulye Simbolon.

Asesmen menggunakan instrumen World Health Organization-Quality of Life (WHOQoL) ini bertujuan untuk membangun komunikasi dan interaksi terapeutik dalam upaya meningkatkan kesadaran warga binaan agar tidak terjerumus kembali dalam penyalahgunaan narkotika.

Tujuan lainnya untuk mengetahui peningkatan kualitas hidup warga binaan setelah mengikuti program rehabilitasi.

Dokter Hartawan mengatakan asesmen akhir ini untuk mengevaluasi perkembangan para warga binaan selama melaksanakan program rehabilitasi sosial dan membahas permasalahan mereka yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba.

“Berdasarkan hasil asesmen didapati progres yang cukup baik dengan adanya perubahan perilaku menjadi labih baik dan kualitas hidup yang meningkat.

Hasil pemeriksaan tes urine juga menunjukan hasil negatif. Semoga perubahan ini bisa mereka pertahankan dan dapat berfungsi sosial kembali,” ucapnya.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Pramella Yunidar Pasaribu mengapresiasi kinerja tim pokja rehabilitasi Lapas Narkotika Bangli.

Menurutnya, kegiatan rehabilitasi yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana.