Budi Daya Salak Bali Jadi Warisan Pertanian Dunia Versi FAO, Ini Alasannya
bali.jpnn.com, DENPASAR - Food and Agriculture Organization (FAO) atau Badan Pangan Dunia menetapkan sistem budi daya salak bali sebagai warisan pertanian dunia.
Dengan tambahan terbaru ini, maka daftar sistem pertanian global kini terdiri 89 sistem di 28 negara di seluruh dunia.
Kabiro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Moch Arief Cahyono mengatakan ketetapan ini dilakukan oleh kelompok penasihat ilmiah Globally Importan Agricultural Heritage System (GIAHS) saat menggelar pertemuan merek, Kamis (19/9) lalu.
FAO menjelaskan bahwa salak bali memiliki arti penting bagi pertanian global.
Sistem tanam salak bali menunjukkan penghidupan dan keanekaragaman hayati serta praktik pengetahuan yang berkelanjutan.
Selain itu, lanskap pertanaman salak bali juga dinilai menakjubkan serta memiliki nilai-nilai kebudayaan dan praktik-praktik ketahanan pangan.
Sistem tersebut memiliki arti yang penting pada kelestarian dan mata pencaharian.
Setiap bagian dari pohon salak bali kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan sehingga menjadikan tanaman tersebut sebagai tanaman tanpa limbah.
Food and Agriculture Organization (FAO) atau Badan Pangan Dunia menetapkan sistem budi daya salak bali sebagai warisan pertanian dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News