Sejumlah Pura di Buleleng Diusulkan Jadi Cagar Budaya Baru, Punya Sejarah Penting

Kedua pura tersebut terletak di kawasan perbukitan Desa Munduk dan Desa Gobleg, Kabupaten Buleleng.
Tim ahli menemukan struktur arkeologis berupa Tahta Batu yang menyerupai singgasana.
Struktur tersebut diduga kuat merupakan peninggalan zaman Megalitikum, sebuah era yang ditandai dengan keberadaan situs-situs batu besar yang sering dikaitkan dengan kegiatan spiritual masyarakat prasejarah.
Tahta batu ini dipercaya menjadi tempat ritual pemujaan leluhur atau simbol kekuasaan para pemimpin suku di masa lampau.
Pura Hyang Api, yang terletak di ketinggian, dipercaya memiliki kaitan erat dengan elemen api sebagai simbol kekuatan dan spiritualitas.
Di pura ini, ditemukan beberapa artefak batu yang memperkuat dugaan adanya praktik keagamaan yang sudah berlangsung sejak zaman prasejarah.
Begitu pula dengan Pura Pesimpangan Dur Capah, yang juga menunjukkan adanya sisa-sisa struktur batu berusia ribuan tahun.
Pura ini, selain sebagai tempat pemujaan, diyakini berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual bagi masyarakat di sekitarnya.
Pemkab Buleleng mengusulkan sejumlah pura di kawasan Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, Desa Munduk dan Desa Gobleg masuk cagar budaya baru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News