Kemenkop UKM Kembangkan Data Tunggal KUMKM, Kunci Kebijakan yang Akuntabel
Selebihnya berada di kawasan Timur Indonesia dengan jumlah UMKM terbanyak di Pulau Sulawesi sebanyak 11,66 persen.
"Gunakan data yang sudah ada ini untuk menyusun perencanaan program yang lebih presisi,” ujar Menteri Teten Masduki.
Menteri Teten berpesan agar KUMKM yang memiliki potensi meningkat dapat terus dilakukan pendampingan dan pembinaan secara berkala agar bisa naik kelas.
Dengan cara ini maka struktur perekonomian nasional diharapkan dapat berubah karena saat ini sektor UMKM masih didominasi sektor mikro.
"Dengan basis data yang lebih lengkap kita bisa membangun industri berbasis UMKM terutama yang bisa mengolah sumber daya yang kita miliki.
Misalnya di sektor perkebunan, pertanian, atau perikanan untuk memproduksi produk setengah jadi atau barang jadi yang bisa masuk pasar global," ucap Menteri Teten Masduki.
Menteri Teten juga berharap SIDT-KUMKM dapat diintegrasikan dengan berbagai platform seperti big data SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) hingga Financial Technology (fintech).
Dengan demikian sistem ini bisa lebih akurat dan akuntabel.
KemenKop UKM mengembangkan Sistem Informasi Data Tunggal Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (SIDT-KUMKM) yang telah dimulai pada 2021.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News