Dirjen AHU Sorot Integritas Notaris di Bali, Sentil Bahaya Akta Nominee

Kamis, 01 Agustus 2024 – 13:37 WIB
Dirjen AHU Sorot Integritas Notaris di Bali, Sentil Bahaya Akta Nominee - JPNN.com Bali
Direktur Jenderal (Dirjen) Administrasi Hukum Umum (AHU) Cahyo R. Muzhar menegaskan pentingnya notaris menjunjung tinggi kode etik dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Foto: Kemenkumham Bali

bali.jpnn.com, DENPASAR - Direktur Jenderal (Dirjen) Administrasi Hukum Umum (AHU) Cahyo R. Muzhar menegaskan pentingnya notaris menjunjung tinggi kode etik dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.

Para notaris wajib hukumnya untuk selalu update peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Oleh karena itu, budaya membaca harus menjadi prioritas, apalagi notaris adalah penasihat dan penyuluh hukum.

“Notaris harus mempunyai skill fact finding, information gathering, dan due diligence,” ujar Dirjen AHU Cahyo R. Muzhar saat sosialisasi "Peningkatan Kompetensi Notaris dalam Memberikan Pelayanan Publik yang Berkualitas", Selasa (30/7) di Hotel The Trans Resort Bali.

Kemampuan due diligence sangat penting dimiliki notaris sebagai pelengkap implementasi standar Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ).

PMPJ adalah prinsip yang harus diterapkan notaris dalam pelaksanaan jabatannya yang merupakan pemenuhan dari rekomendasi Financial Action Task Force (FATF).

FATF adalah lembaga internasional yang bertujuan mengembangkan dan mendorong penerapan kebijakan-kebijakan untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme di seluruh dunia.

Dalam penerapan PMPJ ini, notaris tidak perlu takut melaporkan dan tidak perlu takut dituntut secara perdata maupun pidana.

Dirjen AHU Cahyo R. Muzhar sorot integritas notaris di Bali, sentil bahaya Akta Nominee yang masih dilakukan di lapangan
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News