Bali Dilanda Panas Terik, Radiasi Ultraviolet Mengancam, BMKG Mengimbau

Kamis, 30 Mei 2024 – 08:51 WIB
Bali Dilanda Panas Terik, Radiasi Ultraviolet Mengancam, BMKG Mengimbau - JPNN.com Bali
Paparan sinar matahari yang terik tergambar di areal Lapangan Astina Kabupaten Gianyar, belum lama ini. Dok. JPNN.com)

bali.jpnn.com, DENPASAR - Bali tengah dilanda panas terik pada awal musim kemarau.

Berdasar prakiraan BMKG Wilayah III Denpasar, puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2024 dengan distribusi daerah yang sudah memasuki kemarau mencapai 95 persen.

Sisanya, sebanyak lima persen sudah kemarau pada Juli 2024 dengan awal musim kemarau di Bali terjadi pada minggu kedua Maret di Pulau Nusa Penida, Klungkung.

Wilayah yang diperkirakan paling terakhir memasuki kemarau adalah zona musim 422, yakni di Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara.

Pada musim kemarau, hal yang patut diwaspadai adalah potensi radiasi sinar ultraviolet (UV).

“Itu (radiasi) berpotensi terjadi terutama saat kemarau dengan tutupan awan yang sedikit,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Nyoman Gede Wiryajaya.

Menurut Nyoman Gede Wiryajaya, potensi radiasi sinar ultraviolet terjadi diperkirakan pada pukul 11.00-14.00 WITA dengan intensitas sangat tinggi.

Permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV.

Bali dilanda panas terik pada awal musim Kemarau, radiasi sinar ultraviolet (UV) mengancam, BMKG wilayah III Denpasar mengimbau
Sumber ANTARA
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News