Alih Fungsi Lahan di Bali Masif, Setahun 1.000 Ha Sawah Hilang, Miris

Selasa, 28 Mei 2024 – 20:30 WIB
Alih Fungsi Lahan di Bali Masif, Setahun 1.000 Ha Sawah Hilang, Miris - JPNN.com Bali
Sawah terasering Alas Harum yang memesona di Tegalalang yang masuk dalam kawasan destinasi wisata Ubud, Kabupaten Gianyar menyedot minat wisatawan setiap tahunnya. DPRD Gianyar menetapkan 9.232,65 hektere sawah tak boleh beralih fungsi. Foto: Dok JPNN.com

bali.jpnn.com, DENPASAR - Alih fungsi lahan di Pulau Bali berlangsung masif.

Pesatnya perkembangan industri pariwisata membuat lahan produktif kian tergerus setiap tahunnya.

Berdasar data Pemprov Bali, pada 2020 lahan sawah di Pulau Dewata sebesar 71 ribu hektare, kemudian menjadi 68 ribu hektare saat ini.

Artinya, setiap tahun lahan sawah di Bali berkurang sekitar 1.000 hektare.

Kondisi ini sangat memprihatinkan jika tak segera dikendalikan.

“Penggunaan lahan produktif apalagi sawah harus betul-betul dikendalikan ketat.

Bukan tidak boleh membangun fasilitas pariwisata, tetapi gunakan lahan tidak produktif, sehingga lahan-lahan produktif kita pada batas minimum tertentu harus terjaga,” kata mantan Gubernur Bali Wayan Koster di Denpasar, Selasa (28/5).

Koster mengatakan sumber daya di Bali makin berkurang, mengancam kehidupan masyarakat.

Alih fungsi lahan di Provinsi Bali berjalan sangat masif, setahun 1.000 hektare sawah hilang beralih jadi lahan pariwisata, miris
Sumber ANTARA
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News