Aliansi Masyarakat Bali Tolak RUU Penyiaran, Tuntut Jokowi Bersikap

Selasa, 28 Mei 2024 – 11:43 WIB
Aliansi Masyarakat Bali Tolak RUU Penyiaran, Tuntut Jokowi Bersikap - JPNN.com Bali
Aliansi Masyarakat Bali (AMB) yang berisi gabungan organisasi profesi jurnalis turun ke jalan, mendatangi Kantor DPRD Bali, Selasa (28/5) pagi menolak RUU Penyiaran yang mengebiri kebebasan pers. Foto: Source for JPNN

Kedua, pemerintah berusaha mereduksi independensi Dewan Pers dan fungsi UU Pers.

Pasal 8A huruf q juncto Pasal 42 ayat (1) dan (2) pada draf RUU Penyiaran menimbulkan tumpang tindih antara kewenangan KPI dengan Dewan Pers.

Ketiga, pada draft RUU Penyiaran terdapat penghapusan Pasal 18 dan 20 yang membatasi kepemilikan TV dan radio.

Keempat, larangan penayangan jurnalistik investigasi sebagaimana Pasal 50B ayat (2) RUU Penyiaran.

“Pemerintah enggan melakukan pembenahan dan menjadikan karya jurnalistik dalam rangka check and balances dalam penyelenggaraan negara.

Pasal tersebut menunjukkan secara telanjang bahwa pemerintah antikritik, tidak siap dikontrol publik sebagai konsekuensi dari negara demokrasi,” ucapnya.

Menurut Ambros Boli, pasal-pasal dalam draft RUU Penyiaran tersebut mengkhianati semangat perwujudan negara demokratis, khususnya yang terkandung pada Pasal 28F UUD 1945.

Oleh karena itu, Aliansi Masyarakat Bali Tolak RUU Penyiaran mengeluarkan pernyataan sikap.

Aliansi Masyarakat Bali (AMB) yang berisi afiliasi organisasi jurnalis di Bali menolak RUU Penyiaran, demokrasi terancam, tuntut Presiden Jokowi ambil sikap
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News