Bengkel Pesawat di Bandara Bali Beroperasi 2024, Sasar Maskapai Australia
Saat ini sudah tersedia dua tempat dan sudah diisi maskapai Vietnam, kita akan melengkapi semua keperluan agar kita bisa beroperasi,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Properti (APP) Ristiyanto Eko Wibowo.
Ristiyanto Eko Wibowo mengatakan pengembangan bengkel pesawat kedua setelah Jakarta ini merupakan pertimbangan besar, setelah dua tahun diskusi akhirnya mereka mulai membangun fasilitas ini.
“Ini akan semakin melengkapi fasilitas yang dimiliki bandara, apapun kegiatan pasti prioritas utamanya Bali.
Hari ini MRO internasional akan kita jalankan, harapannya bukan sekadar menjadi tempat perbaikan atau perawatan, tetapi juga mampu membangun lalu lintas, akan ada maskapai nonregular datang hanya untuk pemeliharaan tidak hanya turis,” ucapnya.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan menambahkan fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai akan menambah 500 tenaga kerja.
“Saat ini ada 7-8 ribu tenaga kerja di dalam operasional bandara, tiap hari melayani sekitar 65 ribu penumpang, 400 pergerakan pesawat, dan 120 ton kargo.
Jadi, dengan adanya MRO semangatnya akan bertambah,” kata Handy Heryudhitiawan.
Handy menjelaskan salah satu yang menjadi sasarannya adalah Australia, lantaran dalam sehari sekitar 36 pergerakan pesawat melayani rute tersebut, ditambah jarak negara yang tak terlalu jauh. (lia/JPNN)
Fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) atau bengkel pesawat di Bandara Ngurah Rai ditarget kelar pada 2024, sasar pesawat dari maskapai Australia
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News