5 Wilayah di Bali Masuk Status Awas Kekeringan, Potensi Hujan Minim
Ada lima wilayah yang masuk status Waspada Kekeringan, yakni Kecamatan Melaya di Kabupaten Jembrana dan sisanya di Buleleng, yakni Seririt, Busungbiu, Banjar dan Tejakula.
“Untuk status waspada itu, jumlah hari tanpa hujan minimal mencapai 21 hari dengan peluang kemungkinan terjadi hujan kurang dari 20 milimeter per 10 hari,” ucapnya.
BBMKG Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai status kekeringan itu, karena berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sebelumnya BBMKG Denpasar memperkirakan puncak musim kemarau di Bali terjadi pada Juli-Agustus 2023 yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Berdasarkan analisis BMKG, apabila mencapai angka lebih dari 1 merupakan intensitas moderat dan akan semakin kering.
Kondisi El Nino diperkirakan mencapai 1,01 pada periode Juni, Juli, Agustus (JJA) 2023, kemudian meningkat lagi pada periode Juli, Agustus, dan September 2023 (JAS), serta Agustus September Oktober (ASO) mencapai 1,10.
Kondisi ini diperkirakan berangsur menurun hingga November, Desember, dan Januari (NDJ) mencapai 0,92. (lia/JPNN)
5 wilayah di Provinsi Bali masuk status Awas Kekeringan pada musim kemarau ini, potensi hujan minim, kurang dari 20 milimeter per 10 hari.
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News