Indonesia Punya Bahan Baku Nuklir, BAPETEN Sebut Data Ini di Bali
Mulai dari kemampuan menghasilkan listrik yang stabil, tidak memancarkan karbondioksida dan hanya membutuhkan bahan bakar dalam jumlah yang kecil, bisa menjamin stabilitas pasokan listrik.
Menurut Sugeng, meskipun belum banyak investor yang serius yang melirik energi nuklir sebagai pembangkit listrik di Indonesia, tetapi potensi ke depannya sangat besar.
Pasalnya, tenaga nuklir dapat dijadikan energi alternatif penyumbang suplai energi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia di masa depan, selain listrik tenaga matahari (PLTS), PLTA, Geothermal dan lainnya.
"Indonesia memang seharusnya sudah bisa menggunakan energi nuklir untuk mengurangi emisi karbon menuju NZE tahun 2060.
Jadi, sekarang secara pelan-pelan mengurangi ketergantungan kita terhadap fosil, apalagi tambang minyak semakin sedikit," ujar Sugeng Sumbarjo.
Sugeng Sumbarjo mengatakan BAPETEN sudah melakukan studi tiru mengenai tata cara pembangunan, keselamatan dan pengawasan nuklir di beberapa negara, seperti Jepang, Korea, Prancis, Amerika, Kanada, dan Rusia.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Informasi Universitas Udayana Prof I Putu Gede Adiatmika memandang penting kerja sama BAPETEN dengan Unud.
Pasalnya, salah satu Program Studi di Fakultas MIPA, yaitu Prodi Fisika fokus pada konsentrasi Fisika Medis.
Indonesia punya bahan baku nuklir yang cukup seperti uranium dan thorium untuk PLTN, BAPETEN sebut data ini di Unud, Bali
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News