Hujan Ekstrem Masih Terjadi di Bali, BMKG Wilayah III Denpasar Ungkap Fakta
bali.jpnn.com, DENPASAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mencatat seluruh wilayah di Bali yang terbagi dalam 20 zona musim (ZOM) seluruhnya sudah memasuki kemarau.
Fase masuk musim kemarau itu terjadi sejak 20 Juni 2023.
Namun, pada 1-10 Juli 2023, sebagian besar wilayah di Bali turun hujan berkelanjutan.
Distribusi curah hujan diperkirakan mencapai nol hingga 846 milimeter atau masuk kategori sangat tinggi alias ekstrem.
Beberapa wilayah yang mengalami curah hujan ekstrem, di atas batas 150 milimeter per hari, yakni di Sulahan, Kabupaten Bangli mencapai 260 milimeter dan di Negara, Kabupaten Jembrana mencapai 177 milimeter.
BMKG memperkirakan pada 11-20 Juli 2023 sejumlah wilayah di Bali masih berpeluang terjadi hujan di atas 50 milimeter.
Wilayah itu di antaranya di Kabupaten Tabanan, Gianyar, Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, Banjarangkan, Klungkung, Dawan, Bangli, Susut, Tembuku, Rendang, Selat, Sidemen, Manggis, Bebandem, Karangasem dan Abang.
BMKG menyatakan konsentrasi massa udara basah menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya hujan saat periode musim kemarau di Bali.
Hujan Ekstrem masih berpeluang terjadi pada puncak musim kemarau di Bali, BMKG Wilayah III Denpasar ungkap fakta penting
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News