Hujan Lebat Guyur Bali saat Puncak Kemarau 2023, Ini Penjelasan BMKG

Sabtu, 08 Juli 2023 – 08:11 WIB
Hujan Lebat Guyur Bali saat Puncak Kemarau 2023, Ini Penjelasan BMKG - JPNN.com Bali
Ilustrasi pengguna kendaraan bermotor memakai mantel saat hujan mengguyur Kota Denpasar. Foto: Dok.JPNN.com

bali.jpnn.com, DENPASAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengumumkan Provinsi Bali pada periode Juni – Agustus memasuki puncak kemarau.

Namun, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat terjadi hampir setiap hari pada bulan Juli 2023.

Ketinggian gelombang di perairan selatan Bali bahkan tergolong sangat ekstrem mencapai enam meter. Apa yang terjadi?

Sejak Selasa (4/8), BMKG merilis potensi hujan yang terjadi dalam sepekan hingga 10 Juli 2023.

Dilansir dari laman BMKG, hujan lebat pada periode musim kemarau 2023 karena terjadinya gangguan pada atmosfer yang menyebabkan peningkatan cuaca ekstrem di Provinsi Bali dan sejumlah wilayah lain di Indonesia.

Berdasar hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya gangguan atmosfer Madden Julian Oscilation (MJO), gelombang Kelvin dan gelombang Ekuatorial Rossby.

Hal ini mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani dalam rilis yang sama mengatakan hujan lebat masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah.

Hujan lebat mengguyur Bali saat puncak kemarau 2023 memicu banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, ini penjelasan BMKG
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News