Potensi EBT di Pulau Dewata Kecil, Masih Tergantung Interkoneksi Jawa Bali Connection
bali.jpnn.com, DENPASAR - Bauran pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di Bali terbilang kecil, hanya sebesar 1,48 persen.
Menurut General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali I Wayan Udayana, kondisi ini terjadi karena EBT yang berbasis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sifatnya intermitten.
Jadi, proses pemasokan dayanya tidak tersedia secara terus menerus lantaran faktor sumber daya yang tidak dapat dikontrol.
Meski demikian, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali berusaha memastikan pasokan listrik kepada pelanggan tetap andal dan tidak terganggu.
“PLN harus memperkuat system agar pasokan ke pelanggan aman dan lancar,” ujar I Wayan Udayana saat menerima kunjungan Dewan Energi Nasional (DEN).
Menurutnya, potensi EBT di Bali memang kecil, potensi terbesar ada pada tenaga surya.
Namun, itu pun hanya lima persen.
Oleh karena itu, untuk menjaga ketahanan supply energi listrik di Bali, interkoneksi melalui Jawa Bali Connection (JBC) 500 kilo volt (kV) sangat diperlukan untuk meredam sifat intermitten PLTS.
Potensi energi baru terbarukan (EBT) di Pulau Dewata tergolong kecil, mayoritas masih tergantung interkoneksi Jawa Bali Connection
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News