3 Paus Mati di Perairan Bali Seminggu Terakhir, BPSPL Denpasar Menduga Karena Ini

Dua yang kami nekropsi itu indikasinya sakit," ujar Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso.

Meski menduga karena sakit, BPSPL Denpasar belum memastikan secara jelas penyakit apa yang menimpa mamalia laut itu.

Menurutnya, Kementerian Kelautan tengah bekerja sama dengan dokter hewan dan ahli forensik dari Universitas Airlangga Surabaya untuk menjelaskan secara pasti penyakit yang menyerang tiga paus itu.

"Sakitnya apa, ini sementara didalami oleh dokter ahli hewan dan akan dilakukan uji laboratorium," kata Permana Yudiarso.

Permana Yudiarso mengatakan secara teknis Kementerian Kelautan akan mempublikasikan hasil penelitian penyebab dari dua paus yang sudah dinekropsi tersebut.

Menurut Permana Yudiarso, dalam penelitian yang dipelajari, ada beberapa penyebab kematian hewan mamalia tersebut, yakni kebisingan suara di laut, perubahan cuaca ekstrem, perubahan kontur laut dan arus, serta bencana alam.

Dengan adanya fenomena kematian paus tersebut, kata dia, pihaknya menaruh perhatian lebih terhadap kesehatan laut Indonesia.

Kepala BPSPL Denpasar menyatakan bahwa ada sesuatu yang memengaruhi kesehatan laut walaupun secara teknis paus ini bermigrasi ke mana pun untuk menjadi bahan evaluasi. (lia/JPNN)