Prodem Sentil Aksi Demo Mahasiswa Papua di Bali, Sentil Keterlibatan Desa Adat, Keras
![Prodem Sentil Aksi Demo Mahasiswa Papua di Bali, Sentil Keterlibatan Desa Adat, Keras - JPNN.com Bali](https://cloud.jpnn.com/photo/bali/news/normal/2022/11/20/koordinator-prodem-bali-i-nyoman-mardika-mengomentari-pernya-b5zi.jpg)
bali.jpnn.com, DENPASAR - Koordinator Pro Demokrasi (Prodem) I Nyoman Mardika merespons pernyataan Gubernur Wayan Koster yang meminta Mahasiswa Papua tidak menggelar aksi demonstrasi di Bali.
Apalagi aksi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) mengusung isu yang tidak ada kaitannya dengan Bali.
Kali terakhir mahasiswa Papua menggelar aksi Rabu (16/11) lalu saat puncak KTT G20.
Menurut Mardika, siapa pun tidak berhak melarang setiap warga Negara berpendapat di depan umum, tidak terkecuali pejabat negara.
Pasalnya, kebebasan berpendapat telah diatur di UU No 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan Pasal 28 Ayat 2 UUD 1945.
“Menurut saya, silakan menggelar aksi, tetapi harus ada izin dan sesuai koridor,” ujar Nyoman Mardika.
Sebelumnya, Gubernur Koster dengan nada tegas mengatakan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan AMP Bali bukan tindakan yang bijak.
Orang nomor satu di Pemprov Bali ini minta jangan lagi ada yang melakukan aksi demonstrasi di Bali apabila tak ada kaitannya dengan Pulau Bali.
Koordinator Prodem Bali I Nyoman Mardika menyentil kerapnya aksi demo mahasiswa Papua di Bali, sentil keterlibatan Desa Adat, keras
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News