Terminal LNG Jadi Ancaman, WALHI Bali Beber Fakta di Depan Mahasiswa Unud
bali.jpnn.com, DENPASAR - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Bali terus menyuarakan penolakan terhadap pembangunan terminal LNG di Denpasar.
Direktur WALHI Bali I Made Krisna Dinata alias Bokis menyebut kondisi hutan mangrove di sekitar kawasan Sanur, Denpasar Selatan (Densel) terancam.
Fakta tersebut diungkap Bokis saat didaulat berbicara di depan mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Udayana.
Menurut Bokis, salah satu penyebab utamanya adalah rencana proyek pembangunan terminal LNG di kawasan mangrove pesisir Pantai Sanur.
"Mangrove dan pesisir khususnya Sanur itu sedang terancam karena adanya rencana pembangunan terminal LNG di kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur," tutur Bokis.
Ia menjelaskan Mangrove Tahura Ngurah Rai juga akan dijadikan Show Case pada KTT G20 di Bali oleh Presiden Joko Widodo, Oktober 2022 mendatang.
Dipamerkannya kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai di depan delegasi Negara G20 sebagai komitmen perubahan iklim.
"Jika memang demikian mestinya mangrove bebas dari pembangunan yang ekstraktif, salah satunya pembangunan terminal LNG," kata Bokis.
Terminal LNG jadi ancaman, WALHI Bali beber fakta kawasan hutan mangrove di pesisir Pantai Sanur di depan mahasiswa FKP Unud
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News