Media Australia Ungkap Kesedihan Korban Bom Bali, Nadanya Penuh Kecewa

bali.jpnn.com, DENPASAR - Australia memutuskan tidak mengadakan upacara resmi di Pulau Dewata menandai 20 tahun peristiwa Bom Bali 1 yang terjadi 12 Oktober 2002.
Namun, pemerintah Australia tetap menggelar upacara resmi mengenang tragedi kemanusian paling memilukan itu di Canberra.
Keputusan ini membuat kecewa kerabat korban bom Bali 1.
Mereka kecewa dan merasa dilupakan pada malam peringatan besar itu.
Julia Gillard yang menjadi perdana menteri pada saat peringatan 10 tahun, dan John Howard, pemimpin Australia ketika serangan itu terjadi, melakukan perjalanan ke Bali.
Mereka berbicara pada sebuah upacara yang dihadiri ratusan anggota keluarga korban Bom Bali 1 pada 2012.
Namun, satu dekade kemudian, pemerintah Australia memutuskan tidak mengadakan acara resmi di Bali.
Dilansir dari The Sydney Morning Herald dan The Age, pemerintah hanya menandai peristiwa itu dengan membuka taman peringatan dan membagikan buku zikir kepada publik di depan Kantor Konsulat Jenderal Australia di Denpasar.
Media Australia The Sydney Morning Herald mengungkap kesedihan korban Bom Bali, nadanya penuh kecewa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News