Perang Rusia-Ukraina Picu Harga Mi Instan Naik, Pengusaha Ritel Bali Merespons

Kamis, 11 Agustus 2022 – 15:26 WIB
Perang Rusia-Ukraina Picu Harga Mi Instan Naik, Pengusaha Ritel Bali Merespons - JPNN.com Bali
Ni Made Kartini pemilik toko sembako di Pasar Katrangan saat memberi pernyataan soal kenaiman harga mie instan di Denpasar, Kamis (11/8). Foto: ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Kendati harga mi instan belum melambung tinggi, pedagang pasar dan retail di Bali mengaku telah merasakan kenaikan harga sedikit demi sedikit.

"Sudah naik segala macam mi, mi kuning duluan naik Rp 500 per bungkus, jadi Rp 10 ribu per dus.

Untuk mi yang lebar sekarang bisa Rp 20 ribu per dus," kata salah satu pedagang sembako di Pasar Katrangan Denpasar, Ni Made Kartini.

Mi instan jenis goreng kini dijual dengan harga Rp 3.500 dari yang sebelumnya Rp 3.000, sedangkan mi rebus masih di angka Rp 3.000.

Dalam satu dusnya, ia membeli dari distributor seharga Rp 110 ribu dari yang sebelumnya Rp 100 ribu.

"Sekarang berkurang ngambilnya, biasanya nyari dua dus, sekarang satu dus saja lama habisnya.

Untuk kenaikan dari distributor kalau akan naik pasti sebelumnya diberitahu mau naik," kata Ni Made Kartini.

Pegawai salah satu ritel di Denpasar Timur justru mengatakan tak ada dampak buruk terkait kenaikan harga tipis ini.

Perang Rusia-Ukraina yang tidak kunjung berakhir memicu kenaikan harga mi instan di pasar, Asosiasi Pengusaha Ritel Bali langsung merespons
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News