Sri Mulyani: Krisis Pangan & Energi Mengancam Dunia, Kondisinya Mengkhawatirkan

Jumat, 15 Juli 2022 – 20:24 WIB
Sri Mulyani: Krisis Pangan & Energi Mengancam Dunia, Kondisinya Mengkhawatirkan - JPNN.com Bali
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berbicara saat Pembukaan Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (3rd FMCBG) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/7). Foto: ANTARA/Agatha Olivia Victoria

bali.jpnn.com, NUSA DUA - 276 juta orang di dunia menghadapi kerawanan pangan akut saat ini.

Berdasarkan catatan Program Pangan Dunia, jumlah tersebut meningkat dua kali lipat sejak 2019 sebelum pandemi Covid-19, yakni 135 juta orang.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, kondisi ini harus segera ditangani

“Ada urgensi di mana krisis pangan harus ditangani," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam Pembukaan Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (3rd FMCBG) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/7).

Sri Mulyani mengatakan peningkatan risiko keamanan pangan yang mengkhawatirkan ini merupakan dampak perang di Ukraina.

Pembatasan ekspor ikut memperburuk dampak pandemi sehingga mendorong harga pangan mencapai rekor tertinggi.

Peningkatan harga pangan mendorong tambahan jutaan orang ke dalam keadaan kerawanan pangan akut.

Menurut Sri Mulyani, penyebaran mekanisme pembiayaan yang lebih tersedia diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan dan sosial.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan krisis pangan dan energi mengancam dunia, kondisinya mengkhawatirkan
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News