Wagub Cok Ace: Wabah PMK Potensi Ganggu Industri Pariwisata Bali
"Sudah kami bicarakan dengan Pak Kadis (Kadis Pertanian, red) dan selama ini tidak ada yang dirugikan. Itu sudah dikoordinasikan dan saya kemarin sudah pantau.
Ada tingkatan, yang mana bisa dijual dan yang mana tidak bisa dijual," imbuh Wagub Cok Ace.
Wagub Cok Ace menambahkan Pemprov Bali terus mencoba agar bisa mendapatkan vaksin PMK dalam jumlah yang cukup.
"Vaksin PMK terbatas dan diprioritaskan untuk yang di daerah-daerah yang berstatus merah, sedangkan Bali 'kan sebelumnya hijau.
Namun, karena sudah ada terjangkit di Bali sehingga seharusnya menjadi atensi," papar Ketua PHRI Bali itu.
Sebelumnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menemukan sebanyak 63 kasus ternak sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) dan 55 sapi telah berhasil dimusnahkan.
Dari 63 kasus itu, kasus pertama ditemukan Desa Medahan, Kabupaten Gianyar ada 38 sapi, kemudian Desa Lokapaksa, Kabupaten Buleleng dengan 21 kasus dan empat kasus di Kabupaten Karangasem.
Sapi terjangkit yang berasal dari Kabupaten Gianyar telah dimusnahkan seluruhnya, dan belum ditemukan kembali gejala serupa. (antara/lia/jpnn)
Wagub Cok Ace mengatakan wabah penyakit mulut dan kuku yang menjangkiti sapi di Gianyar, Buleleng dan Karangasem potensi mengganggu industri pariwisata Bali
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News