Kerajinan Batok Kelapa di Bali Kurang Inovasi, Minim Regenerasi Perajin, Duh

bali.jpnn.com, DENPASAR - Perajin batok kelapa atau beruk di Provinsi Bali perlu berinovasi atau mengupayakan gagasan baru agar produknya dapat dipasarkan lebih luas.
Pasalnya, masih banyak perajin batok kelapa lebih banyak yang menekankan ornamen dan orientasinya lebih untuk kebutuhan sarana upacara.
Kreativitas, keterampilan, serta tampilan sangat penting, termasuk pengerjaan akhirnya .
“Kadang ada yang bentuknya sudah bagus, tetapi pengerjaan akhirnya kurang.
Bisa mempengaruhi penampilan beruk itu sendiri," ujar Pengamat seni dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Wayan Suardana.
Minimnya kreativitas dan inovasi itu terlihat saat berlangsung lomba kerajinan batok kelapa atau beruk yang berlangsung di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provinsi Bali, serangkaian Pesta Kesenian Bali ke-44.
Ada sembilan peserta dari berbagai kabupaten di Provinsi Bali mengikuti adu keterampilan ini.
Menurut Suardana, sebagian besar peserta sudah terbiasa mengerjakan kerajinan beruk, sehingga bisa dikatakan sebagian peserta yang ikut adalah perajin beruk.
Kerajinan batok kelapa di Bali kurang inovasi dan minim kreativitas, minim regenerasi perajin, duh
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News