Temuan Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali Peluang Picu Gelombang Lanjutan
bali.jpnn.com, JAKARTA - Penemuan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali seperti yang dilaporkan Kementerian Kesehatan RI berpeluang memicu gelombang kasus Covid-19.
Penyebabnya, subvarian ini memiliki kemampuan menginfeksi manusia dengan sangat mudah.
Kalau tidak ada upaya yang memadai, misalnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, vaksinasi buruk, perilaku masyarakat memakai masker juga buruk, gelombang lanjutan bisa saja terjadi.
“Dalam dua pekan bisa dominan dan bisa menyebabkan gelombang baru," kata Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman.
Dicky Budiman mengatakan BA.4 dan BA.5 merupakan turunan dari Varian of Concern (VoC) Omicron yang kini sudah menyebar di 40 lebih negara di dunia.
Sebagaimana turunan VoC lain seperti mutasi L.452 Delta, mutasi itu membuat BA.4 dan BA.5 mudah sekali menginfeksi manusia.
Masalahnya, subvarian ini tidak hanya menjangkiti yang belum divaksin,tetapi juga mereka yang telah menerima dosis lengkap, bahkan yang sudah pernah terinfeksi BA.1, BA.2, dan BA.
Menurut Dicky Budiman, kemampuan reinfeksi itu disebabkan oleh turunan dari mutasi Delta L.452 yang dengan mudah mengikat reseptor angiotensin converting enzyme (Ace 2) yang ada di banyak sel tubuh organ manusia, khususnya sel paru-paru.
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan temuan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali berpeluang picu gelombang lanjutan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News