Pandemi Bikin Kuta Bak Kota Mati, Jerinx SID Ungkap Fakta Mengejutkan

"Kalau, saya lihat secara langsung, iya kita bisa pakai parameternya itu ketika ada pembagian nasi bungkus gratis, nasi bungkus seharga Rp 5 ribu, warga yang tinggal sekitar Kuta sampai rela antri," ujar warga Kuta ini.
Sebelum pandemi melanda, ungkap Jerinx SID, sesungguhnya Kuta sudah mulai sepi, lantaran para turis sudah mulai bergeser ke utara yakni ke kawasan Canggu, dan Seminyak.
Menurutnya, selama ini turis asing di Kuta kebanyakan berasal Australia.
Di lain sisi, penerbangandari Australia ke Bali masih belum dibuka.
Hal itu menyebabkan kenapa Kuta sampai detik ini bagaikan kota mati.
"Belum ada kehidupan di sana.
Semoga pengambilan keputusan bisa segera membuat kebijakan yang bersahabat dengan turis, terutama dari turis Australia," imbuhnya.
Selain itu Jerinx berharap, agar kebijakan karantina bagi wisatawan mancanegara (wisman) ditiadakan ketika masuk Bali.
Pandemi bikin Kuta bak kota mati. Denyut nadi pariwisata terhenti. Karena itu, Jerinx SID minta ada kemudahan turis asing masuk Bali
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News