BMKG Ingatkan Gempa Berulang-ulang Ancam Bali, Ini Jejak Sejarahnya

Sabtu, 23 Oktober 2021 – 18:43 WIB
BMKG Ingatkan Gempa Berulang-ulang Ancam Bali, Ini Jejak Sejarahnya - JPNN.com Bali
Material longsor menutup akses jalan menuju Desa Trunyan, Kintamani, Bangli setelah gempa mengguncang Karangasem, Sabtu dini hari lalu. (Istimewa)

bali.jpnn.com, JAKARTA - Kerusakan yang diakibatkan gempa Karangasem, Sabtu (16/10) dini hari di dua kabupaten di Provinsi Bali tergolong masif meski kekuatan gempa hanya 4,8 skala richter (SR).

Yang perlu diwaspadai, Provinsi Bali berpotensi mengalami bahaya gempa berulang-ulang karena memiliki catatan gempa serupa di tempat yang sama.

Berdasar catatan sejarah gempa di Bali, pada 22 November 1815 gempa dahsyat menerjang Pulau Dewata.

Saat itu lereng di kawasan perbukitan di Bali mengalami longsor dan menelan korban jiwa.

Kondisi saat itu kembali terjadi saat gempa Sabtu lalu.

Setelah gempa, terjadi longsoran di sejumlah titik.

Salah satunya di Desa Trunyan, Kintamani, Bangli.

Selain menimbun korban, dua di antaranya meninggal dunia, longsor menutup badan jalan dan menutup akses ke Desa Trunyan.

BMKG ingatkan gempa berulang-ulang ancam warga di Pulau Bali. Jejak sejarah menguatkan analisis BMKG dengan fenomena gempa berulang-ulang ini
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News