Di Balik Proyek Shortcut Mengwi – Singaraja: Kerap Terima Intimidasi, Terpaksa Terima Ganti Rugi
Ada juga dibilang kalau masyarakat masih memperjuangkan ini takutnya rugi banyak. Sudah keluar biaya banyak malah tidak dapat apa-apa.
Syafrudin sendiri memiliki lahan seluas 72 meter persegi untuk bangunan rumah. Sedangkan hasil pengukuran yang diterima tidak sesuai dengan data awal.
“Saya diberikan data nominative. Di sana saya diberikan selebaran kertas yang dibungkus pakai amplop. Setelah saya buka ternyata ukuran rumah saya masih 20 meter persegi. Tidak cocok,” ungkapnya.
Syafrudin lantas memprotes karena data yang diberikan tidak sesui.
Syafrudin diminta untuk datang ke BPN mengajukan keberatan.
Kekecewaannya bertambah lantaran uang ganti rugi juga berkurang dari jumlah awal.
“Disana saya protes lagi, dan saya diberikan selebaran kertas untuk membuat surat keberatan ke BPN. Dua hari kemudian, saya dikasih kertas data nominative.
Ternyata yang bikin saya kaget itu kan rumah tinggal itu sudah sesuai semua, Cuma yang awalnya dapat ganti rugi Rp 50 juta lebih itu turun jadi Rp42 juta lebih. Dan buktinya ada,” pungkasnya. (bx/dhi/man/JPR)
Proyek shortcut Mengwi - Singaraja masih menyisakan persoalan pembebasan lahan. Masih ada 16 KK yang menolak karena ganti rugi yang tidak sesuai.
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News