Nelayan Air Kuning Belum Ditemukan, Terungkap Kedua Korban Tak Bisa Berenang
bali.jpnn.com, JEMBRANA - Tim SAR diturunkan untuk mencari nelayan Desa Air Kuning, Jembrana, Suhairi, yang hilang ditelan ombak saat hendak bersandar di perairan setempat kemarin.
Tim SAR fokus melakukan penyisiran di radius sepanjang pesisir pantai Air Kuning. Namun sayang, nelayan bernama Suhairi belum ditemukan. Hanya Asrul Salim yang bisa diselamatkan.
Dalam melakukan penyisiran, tim dibagi dua grup. Satu grup menyisir ke tengah laut menggunakan rubber boat, satu lagi menyusuri pinggiran pantai.
"Kurang lebih 50 meter dari bibir pantai, jukung korban dihantam ombak. Maka fokus awal pencarian kami lakukan di pinggir pantai," ujar Kordinator Pos SAR Negara Dewa Putu Hendri Gunawan dikutip dari Baliexpress.id.
Seperti diberitakan, dua nelayan Jembrana asal Desa Air Kuning ini menjadi korban keganasan ombak pantai Selatan.
Kecelakaan laut terjadi saat Suhairi, 42, dan Asrul Salim, 26, hendak bersandar usai melaut. Saat jarak tinggal beberapa meter, perahu Sekar Mawar mereka dihantam ombak besar.
Suhairi yang tinggal di Banjar Munduk itu merupakan mertua dari Asrul Salim. Sedangkan Asrul Salim sendiri tinggal di Banjar Tengah.
“Mereka berangkat dari Banjar Munduk Desa Air Kuning untuk mencari ikan layur, Rabu (11/8) sore lalu,” ujar saksi Madsira.
Tim SAR fokus melakukan penyisiran di radius sepanjang pesisir pantai Air Kuning. Namun sayang, nelayan bernama Suhairi belum ditemukan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News