Varian Delta Picu Krisis Oksigen di Bali, Ini Data-datanya Versi Dinkes, Tolong...

Minggu, 01 Agustus 2021 – 04:00 WIB
Varian Delta Picu Krisis Oksigen di Bali, Ini Data-datanya Versi Dinkes, Tolong... - JPNN.com Bali
Ilustrasi oksigen. (dok.JPNN)

bali.jpnn.com, DENPASAR - Melonjaknya kasus positif covid-19 di Bali akibat merebaknya varian Delta berefek panjang. Sejak 14 Juli lalu Bali mengalami krisis oksigen.

Semakin hari kondisinya semakin krisis karena melonjaknya kasus baru di Pulau Dewata.

Berdasar data Dinas Kesehatan, 14 Juli lalu kebutuhan oksigen cair di Bali sebanyak 104,34 ton, namun yang tersedia di rumah sakit (RS) hanya sebesar 99,62 ton.

Kebutuhan oksigen sempat menurun pada 15 Juli menjadi 91,11 ton, namun tetap saja RS kekurangan oksigen karena ketersediaannya sebesar 87,66 ton.

Pada 16 Juli dari kebutuhan 139,59 ton, yang tersedia di RS sebanyak 77,03 ton. Bahkan pada 21 Juli, dari kebutuhan oksigen sebanyak 131,92 ton, yang tersedia hanya 45,50 ton.

Sedangkan pada 22 Juli, dari kebutuhan 113,34 ton, ketersediaan di RS hanya sebanyak 40,55 ton, atau dengan kata lain kekurangan oksigen sebesar 72,79 ton.

Menurut Kadiskes Bali dr. Ketut Suarjaya, kebutuhan oksigen di Bali disuplai PT. Samator, Surabaya. Tinggainya kebutuhan oksigen di Jawa akibat lonjakan covid membuat distribusi oksigen ke Bali ikut tersendat.

“Mereka (PT. Samator) menjamin kebutuhan oksigen untuk Bali aman hingga tiga bulan ke depan. Namun, distribusi tersendat karena kasus di Jawa melonjak,” kata dr. Suarjaya.

Melonjaknya kasus positif covid-19 di Bali memicu krisis oksigen. Data-data yang dirilis Dinas Kesehatan menyiratkan krisis oksigen terjadi
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News