Spesialis Mata RS Siloam Bali Ungkap Pandemi Covid-19 Membawa Dampak Negatif Pada Mata Anak

Jumat, 31 Desember 2021 – 17:18 WIB
Spesialis Mata RS Siloam Bali Ungkap Pandemi Covid-19 Membawa Dampak Negatif Pada Mata Anak - JPNN.com Bali
Ilustrasi jarak aman membaca melalui gawai. Foto: ANTARA

Menurutnya, CVS merupakan masalah pada organ mata dan penglihatan yang bersifat kompleks terkait dengan fungsi mata dalam aktivitas dekat yang berhubungan dengan komputer.

Faktor risiko dari CVS, adanya gangguan refraksi (minus, plus, silinder) yang tidak dikoreksi.

"Termasuk adanya penyakit pada tubuh seperti diabetes melitus, alergi, autoimun, dan lainnya,” bebernya.

Penggunaan obat-obatan yang memicu penyakit mata kering misalnya obat anti glukoma, obat hipertensi, dan anti depresi, baik usia yang sudah lanjut juga ikut mempengaruhi penyakit pada mata dan sistematik.

Untuk mencegah terjadinya CVS maka sebaiknya perlu memeriksa kondisi mata sebelum menggunakan komputer.

Pastikan cukup penerangan dengan posisi duduk yang ergonomis, serta meminimalisir penggunaan cahaya pada gawai.

“Jarak yang ideal untuk mata dalam penggunaan gawai sekitar 30 cm, dan untuk komputer sekitar 60 cm, serta untuk televisi sekitar 10 kaki atau kurang lebih 3 meter,” ulasnya.

Lalu biasakan melihat jarak jauh sekitar 20 kaki selama 20 detik setelah maksimal melihat jarak dekat setelah 20 menit.

Dokter Spesialis Mata RS Siloam Bali mengungkap pandemi covid-19 membawa dampak negatif pada kesehatan mata anak
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News