Kebutuhan Uang Tunai di Bali Akhir Tahun 2021 Naik Rp 2, 1 Triliun
bali.jpnn.com, DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali telah menyiapkan uang tunai untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat pada akhir 2021.
KPwBI Provinsi Bali memperkirakan baik dalam jumlah maupun pecahan yang dibutuhkan sebanyak 1,5 kali dari proyeksi kebutuhan hingga akhir tahun 2021.
Secara tahunan, total kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali diperkirakan mencapai Rp 10,8 triliun.
"Rata-rata kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali setiap bulan pada periode Januari-November 2021 mencapai Rp 792 miliar.
Namun, untuk kebutuhan uang tunai bulanan masyarakat di Pulau Dewata pada akhir 2021 akan meningkat mencapai Rp 2,1 triliun,” ujar kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho.
Yang menarik, selain terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai, jumlah transaksi digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Sampai dengan Oktober 2021, tercatat jumlah transaksi QRIS mencapai 982 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp 75 miliar.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 555 persen (ytd) dari sisi transaksi dan 345 persen (ytd) dari sisi nominal, jika dibandingkan dengan awal tahun 2021 yang tercatat sebesar 150 ribu transaksi dengan nominal Rp 17 miliar.
Kebutuhan uang tunai masyarakat Bali saat akhir tahun 2021 naik Rp 2, 1 triliun. Angka tersebut naik signifikan di banding periode Januari - November yang hanya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News