Protes Tak Dilibatkan Dalam MotoGP, Ratusan Pemuda Bakar Ban dan Blokir Jalan

Selasa, 08 Februari 2022 – 19:40 WIB
Aksi pemuda Kecamatan Pujut saat membakar ban dan memblokir depan jalan Sirkuit Mandalika, Selasa (8/2). ANTARA /Akhyar

bali.jpnn.com, PRAYA - Merasa tidak dilibatkan dalam persiapan MotoGP, ratusan pemuda setempat protes.

Aksi protes tersebut dilakukan dengan cara membakar ban dan memblokir jalan di depan Sirkuit Mandalika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Selasa (8/2).

BACA JUGA: Pembalap MotoGP Tiba di Lombok, Marc Marquez dkk Ikuti Karantina

Ratusan pemuda tersebut tergabung dalam Karang Taruna Indonesia Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Aksi itu sebagai bentuk protes kepada PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) maupun Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang tidak melibatkan pemuda setempat dalam hal pekerjaan ajang MotoGP Mandalika.

BACA JUGA: Sukseskan KTT G20, Pemkab Lombok Tengah Siap Tunggu Perintah

Pantauan wartawan, massa membakar ban di tengah jalan, sehingga arus lalu lintas sempat macet beberapa saat. 

Selanjutnya massa aksi berangkat menuju Kantor ITDC untuk menyampaikan aspirasinya.

BACA JUGA: Kabar Duka, Ramdani Tewas Jatuh di TWA Gunung Tunak NTB

"Kami akan tetap melakukan protes, kalau kami tidak dilibatkan dalam ajang MotoGP Mandalika ini," kata Srianom dalam orasinya di Praya.

Ia mengatakan, sebagian petugas Marshall memang merupakan pemuda Pujut, namun masih banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh ITDC dalam memberdayakan masyarakat lokal.

"Kami merasa kecewa kepada ITDC yang selama ini tertutup, tidak mau terbuka kepada masyarakat lokal," katanya pula.

Ketua Karang Taruna Desa Ketara Vena Supriadi mengatakan, para Marshall yang dipekerjakan dalam ajang MotoGP Mandalika itu hanya diberikan gaji Rp 400 ribu, dan mereka bekerja selama dua minggu. 

"Artinya masih banyak peluang warga lokal untuk bisa diberdayakan dalam ajang MotoGP ini. Kami banyak kemampuan, tapi tidak diberikan kesempatan untuk bekerja," katanya pula. 

Managing Direktur PT ITDC Bram Subiandoro mengatakan, tuntutan para pemuda Pujut tersebut akan dibahas lebih lanjut dengan pihak terkait guna mencari solusi terkait tuntutan warga tersebut. 

"Kami akan diskusikan dengan pihak terkait apa yang menjadi aspirasi para pemuda ini," katanya lagi. (antara/ket/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News

Terpopuler