Kapolri Update Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan, Penting, Simak
bali.jpnn.com, KUTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan penyidik masih terus mendalami gas air mata kedaluwarsa yang diduga digunakan polisi saat terjadi insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10).
Menurut Kapolri, pemeriksaan mendalam itu melibatkan sejumlah ahli kesehatan, pakar toksikologi, dan ahli kimia.
“Tim penyidik terus bekerja. Ada isu bahwa (gas air mata) kedaluwarsa. Semuanya kami dalami dengan melibatkan ahli kimia, ahli toksikologi, ahli yang membidangi kedokteran, pernapasan, dan mata menjadi satu rangkaian jawaban,” kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kuta, Bali, Kamis (13/10).
Kapolri meyakinkan publik bahwa kepolisian akan transparan mengingat hasil pemeriksaan itu bakal disampaikan kepada publik.
“Ini memang menjadi hal-hal yang harus kami temukan dan sampaikan kepada publik dalam rangka pemenuhan pasal sangkaan,” ujar Kapolri.
Penggunaan gas air mata kedaluwarsa di Stadion Kanjuruhan masih menjadi sorotan berbagai pihak.
Publik sempat bereaksi setelah Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menilai gas air mata tidak menyebabkan efek yang fatal seperti kematian.
“Kalau misalnya terjadi iritasi pada pernapasan, sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah menyebutkan bahwa ada fatalitas gas air mata yang mengakibatkan orang meninggal dunia,” ucap Irjen Dedi Prasetyo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo update pemakaian gas air mata kedaluwarsa saat Tragedi Kanjuruhan pecah, penting, simak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News