Fakta Baru Penyebab Minat Pemilih di Pilkada 2024 Rendah, KPU Bali Ungkap Fakta

“Kalau mau jujur ada dua solusi yang harus kita lakukan.
Pertama pendaftaran pemilihnya de facto jangan de jure, atau kalau mau semuanya memilih lakukan pemungutan suara dengan pos.
Seluruh masyarakat yang ada di luar Bali kita data berikan (kartu) pos untuk memilih,” ujar Dewa Lidartawan.
Mantan Ketua KPU Bangli ini juga menyinggung isu golput Pilkada Bali yang mencapai 28,1 persen lantaran kurangnya sosialisasi dan sebaran formulir C Pemberitahuan.
Menurut Dewa Lidartawan, isu itu kurang tepat.
Berdasar data KPU Bali, hampir 85 persen pemilih sudah terpapar sosialisasi.
Terkait C Pemberitahuan sudah menjadi bagian dari sosialisasi dimana penyelenggara telah mengedukasi soal cek DPT online sebagai alternatif jika formulir pemberitahuan tak sampai di tangan pemilih.
Berdasar data juga ditemukan hanya 4,6 persen formulir C Pemberitahuan yang dikembalikan KPPS. (lia/JPNN)
Partisipasi pemilih di Pilkada 2024 di bawah target awal 75 persen, yaitu 71,9 persen, sama seperti saat Pilkada Bali 2018.
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News