Ipat Sebut tak Berkomunikasi dengan Bupati Tamba saat Mundur, Pakai Istilah Nakhoda
bali.jpnn.com, JEMBRANA - Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat blak-blakan tak berkomunikasi dengan Bupati Nengah Tamba saat memutuskan mundur sebagai orang nomor dua di Pemkab Jembrana.
Jurang perbedaan yang cukup dalam menjadi penyebabnya.
Anak kandung mantan Bupati Jembrana Gede Winasa ini memakai istilah nakhoda untuk menyebut kapal bernama Pemkab Jembrana.
"Ibaratnya pak Bupati sebagai nahkoda dan saya wakilnya.
Kalau dalam satu kapal, nakhoda dan wakil memilih arah berbeda itu kan tidak baik," kata Ipat dilansir dari Antara.
Meski tak berkomunikasi dengan pasangannya saat Pilkada lalu, Ipat mengaku sempat berkomunikasi secara informal dengan Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi saat memutuskan mundur.
Menurut Ipat, dengan mengundurkan diri dari jabatan sebagai wakil bupati, dirinya akan lebih bebas dalam mengikuti Pilkada 2024 karena tidak terikat aturan birokrasi.
"Saya juga tidak perlu khawatir dianggap menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik saya, karena saya sudah bukan wakil bupati lagi," ujar Ipat.
Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat blak-blakan tak berkomunikasi dengan Bupati Nengah Tamba saat memutuskan mundur sebagai wabup Jembrana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News