Jarnas 98: Pemilih Harus Cermat Pilih Calon Pemimpin Bali, Sentil Arah Dukungan
Ni Luh Djelantik pun memberikan saran kepada calon pemilih sebelum masuk bilik suara.
“Pilih yang terbaik dari yang terburuk.
Bukan hanya sekadar memimpin, tetapi yang paham akan kewajibannya, yaitu melayani (rakyat),” kata Ni Luh Djelantik.
Sebelumnya, Ketua Jaringan Nasional Aktivis (Jarnas) 98 Bali Nyoman Mardika mengatakan bahwa pihaknya merasa perlu ikut berkiprah dalam Pilkada 2024 dengan memfasilitasi munculnya gagasan masyarakat agar dapat memaknai kontestasi yang terjadi.
“Untuk kontestasi calon kami belum memiliki arah dukungan terhadap calon tertentu.
Saat ini yang penting adalah aspirasi masyarakat mengenai masa depan Bali dapat dimunculkan,” kata Nyoman Mardika.
Menurut Nyoman Mardika, Jarnas 1998 setidaknya akan menggelar tiga kali diskusi menjelang Pilkada 2024.
Rencananya pada diskusi terakhir akan mengundang para calon yang sudah ada.
Menurut anggota DPD RI terpilih dapil Bali Ni Luh Djelantik, memilih seorang pemimpin tidak cukup bermodal pintar, tetapi harus bisa bekerja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News