Luhut: Film Dirty Vote Banyak Kebohongan, Bantah Ada Kecurangan

bali.jpnn.com, BADUNG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ikut mengomentari beredarnya film dokumenter Dirty Vote yang menghebohkan masyarakat saat minggu tenang.
Menurut Luhut Pandjaitan yang ditemui seusai mencoblos di TPS 14 Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Rabu (14/2), banyak kebohongan yang disajikan dalam film dokumenter Dirty Vote.
Film dokumenter Dirty Vote disutradarai jurnalis senior Dandhy Dwi Laksono di bawah rumah produksi Watchdoc.
Film tersebut dirilis di YouTube pada 11 Februari 2024, persis tiga hari menjelang Pemilu 2024.
Film tersebut mengungkap sejumlah dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.
Ada 20 lembaga yang terlibat dalam pembuatan film ini, yakni Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Perludem, Indonesia Corruption Watch, JATAM, Lokataru, LBH Pers, WALHI, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.
Pada Pemilu 2019, Dandhy Dwi Laksono juga pernah memproduksi film Sexy Killers.
Film Sexy Killers mengungkap keberadaan elite politik dan jenderal TNI di balik kepemilikan tambang batu bara serta operasional PLTU di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan: Film Dirty Vote banyak kebohongan, bantah ada kecurangan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News